09 Desember 2022

Padang (UNAND) - Untuk memperluas jaringan dan menambah kesempatan bekerja bagi lulusan, Universitas Andalas jalin kerja sama dengan industri minyak sawit dan karet, melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Rabu (7/12) di Ruang Kerja Rektor, Rektorat UNAND Kampus Limau Manis.

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Rektor UNAND Prof. Dr. Yuliandri, S.H., MH dan Deputi Direktur Human Capital PT. Triputra Agro Persada, Handoko Gidion Immanuel yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT. Triputra Agro Persada dengan Dekan Fakultas Pertanian Dr. Indra Dwipa, MS, dan juga Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Alfi Asben, MSi.

Handoko menyampaikan PT. Triputra Agro Persada sendiri merupakan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit melalui Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi serta perkebunan karet.

Ditambahkannya perusahaan kami mengolah ±160.000 Ha perkebunan kelapa sawit dan ±1.400 Ha perkebunan karet. Bersama dengan anak perusahaannya, TAPG berkomitmen untuk secara konsisten memproduksi minyak sawit mentah dan produk inti sawit berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri

“Kerja sama yang dilakukan dengan Universitas Andalas ini diharapkan utamanya dapat menyerap langsung lulusan dari berbagai fakultas, sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut, melalui skema in-campus recruitment,” ujarnya.

Dilanjutkannya, meski begitu, berbagai program lain yang akan dibuka diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun di dunia industri.

Sementara itu, Direktur Kerjasama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas Dr. Eng. Muhammad Makky, STP. M.Si mengungkapkan kerja sama ini bukan hanya berkaitan dengan perekrutan mahasiswa, namun juga bisa sebagai tempat mahasiswa melakukan berbagai aktivitas seperti magang MBKM, riset, dan PKL.

Ia menambahkan selain mahasiswa, dosen pun turut berkesempatan untuk penelitian, pengabdian masyarakat, hingga uji coba teknologi pada mitra perusahaan yang telah bekerja sama dengan Universitas Andalas.

Lebih lanjut, dikatakannya Universitas Andalas sebagai PTN-BH memposisikan diri menjadi mitra industri dan unit usaha, yang mendukung tujuan menjadi World Class University. Dimana, tolak ukur WCU sendiri ada tiga, yaitu: lulusan tidak mencari pekerjaan namun dicari oleh perusahaan, lulusan tidak mencari kerja namun membuka lapangan pekerjaan/usaha, dan lulusan berperan sebagai inovator yang berpendapatan dari menjual teknologi/paten.

“Kerja sama - kerja sama yang dilakukan Universitas Andalas dengan berbagai mitra perusahaan multi nasional dijadikan batu pondasi untuk menuju standar WCU tersebut.

Makky juga menyebut hingga saat ini, Universitas Andalas telah memiliki total 1.188 kerja sama aktif, dan menargetkan lebih banyak kerja sama ke depannya.(*)

Artikel ini dipublikasikan ulang dari berita di situs resmi Universitas Andalas

08 Desember 2022

Padang (8/12) – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas (Fateta Unand) resmi menandatangani surat Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Terbuka di Ruang Sidang Fateta Unand, Kampus Unand Limau Manis, hari ini. Prosesi penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas dan Dr. Subekti Nurmawati, M.Si yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka.

Di samping itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Dr.Ir. Aisman, M.Si selaku Wakil Dekan II Fateta Unand, Dr. Deivy Andhika Permata, S.Si, M.Si selaku Wakil Dekan I Fateta Unand, Prof. Dr. Ir. Novizar Nazir, M.Si selaku Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Unand, Prof. Dr. Ir. Santosa, MP selaku Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian Unand, serta Dr. Dewi Juliah Ratnaningsih, S.Si., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka.

Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Terbuka ini menambah jumlah kerja sama Fateta Unand dengan berbagai instansi dan institusi di luar Universitas Andalas. Kedua belah pihak berharap perjanjian tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan pada masing-masing institusi.[]

27 September 2022

Padang, Padek--Tiga orang mahasiswa dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unand berhasil lolos dalam kegiatan asistensi riset Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Prefecture University of Hiroshima Jepang. Program ini untuk periode September 2022 - Februari 2023.

Mahasiswa yang lolos tersebut yaitu Aisyah Shakira Putri, Adisti Putri Junaidi dan Zahra Abidina Pintaito. Walaupun mengalami kendala administrasi karena masih ada suasana Covid-19, akhirnya mereka berhasil juga mendarat di Jepang pada hari Selasa, (20/9).

Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Unand, Prof Novizar Nasir menyampaikan selama berada di kampus Prefecture University of Hiroshima nantinya meraka akan melakukan serangkaian aktivitas seperti pembelajaran dan pengerjaan projek penelitian. Topik yang diteliti yaitu pengolahan biomassa bambu betung menjadi adsober sebagai alternatif dalam pengendaliaan pencemaran Perairan.

“Setiap mahasiwa akan meneliti topik yang berbeda, namun masih dalam ruang lingkup yang sama, sehingga semakin banyak hal-hal dan informasi yang bisa dieksplor nantinya,” katanya.

Penelitian ini sangat bermanfaat dalam pemanfaatan limbah biomassa bambu menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih dan utilitas yang sangat penting. Apalagi mengingat banyaknya perairan di Indonesia yang sudah tercemar oleh logam berat akbiat dari oknum industri yang kurang bertanggung jawab dalam mencegah pencemaran perairan.

Keberhasilan penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam bidang teknologi pengendalian limbah yang bersifat lebih ramah lingkungan dan renewable. Selain itu diharapkan dapat memutus tingginya angka pencemaran perairan di Indonesia, peningkatan penyediaan air bersih, juga dapat menaikkan nilai ke-ekonomian para petani bambu betung.

“Tujuan peneltian ini pun tak lepas sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Ini merupakan panggilan universal untuk semua negara maju dan berkembang untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi manusia dan seluruh planet. Serta memastikan pada tahun 2030 mendatang semua orang menikmati hidup yang damai dan makmur,” katanya.

Dengan berhasilnya penelitian ini telah menjadi suatu bentuk sikap peduli dan pro aktif yang telah menceklis 7 di antara 17 tujuan dari SDGs yaitu good health and well-being, clean water and sanitation, affordable and clean energy, decent work and economic growth, responsible consumption and production, life below water dan life on land.

Tak hanya meneliti, nantinya juga akan dilakukakan kolaborasi penelitian dan penulisan artikel ilmiah serta bentuk kerjasama lainnya antara pihak Universitas Andalas Indonesia dengan Prefecture University of Hiroshima, Japan. “Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan memotivasi mahasiswa lainnya untuk mengikuti kegiatan yang sama ataupun lebih,” ujar Prof Novizar Nasir.

Keberangkatan tiga orang mahasiswa ini, tidak lepas juga dari dukungan Rektor Unand yang memfasilitasi tiket penerbangan (pulang-pergi), uang saku serta tempat tinggal selama berada di Jepang terkait salah satu program dari MBKM. Keberangkatan ketiga mahasiswa ini ke Prefecture University of Hiroshima, Japan didampingi oleh Prof Novizar Nazir, lalu Koordinator MBKM Fakultas Teknologi Pertanian Unand Daimon, Kepala International Office Unand Vonny Indah Mutiara dan Kadep Ilmu Tanah Faperta Gusmini yang sekaligus Alumni Prefecture University of Hiroshima Jepang.

Keberangkatan kedua pendamping ini sekaligus untuk melakukan kerjasama pengembangan Program S-2 Double Degree antara Fakultas Teknologi Pertanian Unand dengan Prefecture University of Hiroshima dan Gifu University Jepang ke depannya. (cr7)

Dipublikasikan ulang dari berita yang terbit di Padang Ekspress

27 September 2022

Padang (19/9) - Universitas Andalas kembali mengukuhkan Guru Besar sebagai kelanjutan proses akademik yang telah mereka lakukan. Kali ini Unand mengukuhkan 3 orang guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian. Tiga orang yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim, Prof. Dr. Ir. Rina Yenrina, M.Si, dan Prof. STP, MP, Ph.D.

Agenda pengukuhan dimulai pada pukul 09.00 WIB yang bertempat di gedung Convention Hall, Universitas Andalas. Rapat pengukuhan dibuka dan dipimpin langung oleh ketua Dewan Profesor Universitas Andalas, Prof. Helmi, Ph.D. Setelah pembukaan, agenda berlanjut pada pembacaan surat keputusan, pembacaan riwayat hidup, serta penyampaian orasi ilmiah oleh ketiga guru besar yang dikukuhkan.

Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim menyampaikan potensi besar tanaman gambir dalam orasinya yang berjudul "Gambir: Tanaman Masa Lalu dan Bahan Baku Industri Masa Datang". Ia menilai bahwa selama ini gambir lebih banyak diekspor ke luar negeri padahal potensinya besar untuk dimanfaatkan untuk menunjang industri lokal, salah satu contohnya adalah penyamakan kulit.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Rina Yenrina menyampaikan hasil risetnya tentang pembatasan konsumsi makanan tinggi purine dalam mengatasi mencegah timbulnya penyakit hiperurisemia dan arthritis gout dalam orasi berjudul "Pengendalian Hiperurisemia dan Arthritis Gout dengan Membatasi Konsumsi 'High Purine Foods' dan Kandungan Purin Masakan Khas Sumatera Barat". Kemudian, Prof. Tuty Anggraini, STP, MP, Ph.D menyampaikan potensi teh lokal dalam orasinya yang berjudul “Potensi Teh (Camellia sinensis) Sumatera Barat sebagai Antioksidan serta Pengaruh Keberadaan Anthraquinone sebagai Kontaminan”.

Di samping itu, rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. menyampaikan bahwa acara pengukuhan tersebut merupakan cara Unand untuk memberitahu dunia luar tentang guru besar yang telah dikukuhkan. Ia juga menyatakan Unand siap mendukung para guru besar tersebut untuk melanjutkan penelitiannya.

Dengan demikian, ketiga dosen Fateta Unand tersebut telah dikukuhkan pada bidang ilmunya masing-masing. Prof. Anwar Kasim sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Pertanian, Prof. Rina Yenrina sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi, dan Prof. Tuty Anggraini sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Hasil Kebun.