27 September 2022

Padang, Padek--Tiga orang mahasiswa dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unand berhasil lolos dalam kegiatan asistensi riset Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Prefecture University of Hiroshima Jepang. Program ini untuk periode September 2022 - Februari 2023.

Mahasiswa yang lolos tersebut yaitu Aisyah Shakira Putri, Adisti Putri Junaidi dan Zahra Abidina Pintaito. Walaupun mengalami kendala administrasi karena masih ada suasana Covid-19, akhirnya mereka berhasil juga mendarat di Jepang pada hari Selasa, (20/9).

Ketua Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Unand, Prof Novizar Nasir menyampaikan selama berada di kampus Prefecture University of Hiroshima nantinya meraka akan melakukan serangkaian aktivitas seperti pembelajaran dan pengerjaan projek penelitian. Topik yang diteliti yaitu pengolahan biomassa bambu betung menjadi adsober sebagai alternatif dalam pengendaliaan pencemaran Perairan.

“Setiap mahasiwa akan meneliti topik yang berbeda, namun masih dalam ruang lingkup yang sama, sehingga semakin banyak hal-hal dan informasi yang bisa dieksplor nantinya,” katanya.

Penelitian ini sangat bermanfaat dalam pemanfaatan limbah biomassa bambu menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih dan utilitas yang sangat penting. Apalagi mengingat banyaknya perairan di Indonesia yang sudah tercemar oleh logam berat akbiat dari oknum industri yang kurang bertanggung jawab dalam mencegah pencemaran perairan.

Keberhasilan penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam bidang teknologi pengendalian limbah yang bersifat lebih ramah lingkungan dan renewable. Selain itu diharapkan dapat memutus tingginya angka pencemaran perairan di Indonesia, peningkatan penyediaan air bersih, juga dapat menaikkan nilai ke-ekonomian para petani bambu betung.

“Tujuan peneltian ini pun tak lepas sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Ini merupakan panggilan universal untuk semua negara maju dan berkembang untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi manusia dan seluruh planet. Serta memastikan pada tahun 2030 mendatang semua orang menikmati hidup yang damai dan makmur,” katanya.

Dengan berhasilnya penelitian ini telah menjadi suatu bentuk sikap peduli dan pro aktif yang telah menceklis 7 di antara 17 tujuan dari SDGs yaitu good health and well-being, clean water and sanitation, affordable and clean energy, decent work and economic growth, responsible consumption and production, life below water dan life on land.

Tak hanya meneliti, nantinya juga akan dilakukakan kolaborasi penelitian dan penulisan artikel ilmiah serta bentuk kerjasama lainnya antara pihak Universitas Andalas Indonesia dengan Prefecture University of Hiroshima, Japan. “Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan memotivasi mahasiswa lainnya untuk mengikuti kegiatan yang sama ataupun lebih,” ujar Prof Novizar Nasir.

Keberangkatan tiga orang mahasiswa ini, tidak lepas juga dari dukungan Rektor Unand yang memfasilitasi tiket penerbangan (pulang-pergi), uang saku serta tempat tinggal selama berada di Jepang terkait salah satu program dari MBKM. Keberangkatan ketiga mahasiswa ini ke Prefecture University of Hiroshima, Japan didampingi oleh Prof Novizar Nazir, lalu Koordinator MBKM Fakultas Teknologi Pertanian Unand Daimon, Kepala International Office Unand Vonny Indah Mutiara dan Kadep Ilmu Tanah Faperta Gusmini yang sekaligus Alumni Prefecture University of Hiroshima Jepang.

Keberangkatan kedua pendamping ini sekaligus untuk melakukan kerjasama pengembangan Program S-2 Double Degree antara Fakultas Teknologi Pertanian Unand dengan Prefecture University of Hiroshima dan Gifu University Jepang ke depannya. (cr7)

Dipublikasikan ulang dari berita yang terbit di Padang Ekspress

27 September 2022

Padang (19/9) - Universitas Andalas kembali mengukuhkan Guru Besar sebagai kelanjutan proses akademik yang telah mereka lakukan. Kali ini Unand mengukuhkan 3 orang guru besar dari Fakultas Teknologi Pertanian. Tiga orang yang dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim, Prof. Dr. Ir. Rina Yenrina, M.Si, dan Prof. STP, MP, Ph.D.

Agenda pengukuhan dimulai pada pukul 09.00 WIB yang bertempat di gedung Convention Hall, Universitas Andalas. Rapat pengukuhan dibuka dan dipimpin langung oleh ketua Dewan Profesor Universitas Andalas, Prof. Helmi, Ph.D. Setelah pembukaan, agenda berlanjut pada pembacaan surat keputusan, pembacaan riwayat hidup, serta penyampaian orasi ilmiah oleh ketiga guru besar yang dikukuhkan.

Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim menyampaikan potensi besar tanaman gambir dalam orasinya yang berjudul "Gambir: Tanaman Masa Lalu dan Bahan Baku Industri Masa Datang". Ia menilai bahwa selama ini gambir lebih banyak diekspor ke luar negeri padahal potensinya besar untuk dimanfaatkan untuk menunjang industri lokal, salah satu contohnya adalah penyamakan kulit.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Rina Yenrina menyampaikan hasil risetnya tentang pembatasan konsumsi makanan tinggi purine dalam mengatasi mencegah timbulnya penyakit hiperurisemia dan arthritis gout dalam orasi berjudul "Pengendalian Hiperurisemia dan Arthritis Gout dengan Membatasi Konsumsi 'High Purine Foods' dan Kandungan Purin Masakan Khas Sumatera Barat". Kemudian, Prof. Tuty Anggraini, STP, MP, Ph.D menyampaikan potensi teh lokal dalam orasinya yang berjudul “Potensi Teh (Camellia sinensis) Sumatera Barat sebagai Antioksidan serta Pengaruh Keberadaan Anthraquinone sebagai Kontaminan”.

Di samping itu, rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. menyampaikan bahwa acara pengukuhan tersebut merupakan cara Unand untuk memberitahu dunia luar tentang guru besar yang telah dikukuhkan. Ia juga menyatakan Unand siap mendukung para guru besar tersebut untuk melanjutkan penelitiannya.

Dengan demikian, ketiga dosen Fateta Unand tersebut telah dikukuhkan pada bidang ilmunya masing-masing. Prof. Anwar Kasim sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Pertanian, Prof. Rina Yenrina sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi, dan Prof. Tuty Anggraini sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Teknologi Hasil Kebun.