Angkatan | : | 2012 |
Program Studi | : | Teknologi Hasil Pertanian |
Status Mahasiswa | : | Alumni |
Penghargaan | : | Bintang Aktifis Kampus Fakultas Teknologi Pertanian |
Wisuda pada | : | Periode III Tahun 2017 Tanggal 26 Agustus 2017 |
Raja Muslim Simbolon lahir di Rantauprapat pada tanggal 31 Maret 1995 merupakan anak pertama dari pasangan Lubuk Simbolon dan Tri Gestawaty Siregar dan memiliki dua orang saudara. Sebelum berkuliah di Unand beliau terlebih dahulu menempuh jenjang pendidikan di MIN Padang Bulan, SMP N 1 Rantau Selatan dan SMA N 2 Rantau Utara.
Selama menempuh pendidikan di kampus lelaki yang akrab disapa Raja ini sangat aktif berorganisasi diantaranya pernah menjadi Gubernur BEM Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2015 dan menjadi pengurus Isat Unand pada tahun 2014-2016 serta menjadi Koordinator Departemen Olahraga Asosiasi Mahasiswa Asrama Unand (AMA UNAND) pada tahun 2012. Selain mengikuti organisasi ia juga sering berpartisipasi pada berbagai kepanitiaan baik itu tingkat fakultas, universitas maupun nasional. Pada tahun 2014 ia pernah mengikuti dua kepanitiaan nasional diantaranya menjadi koordinator acara Food Bowl Quiz Indonesia dan anggota pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI). Dengan mengikuti berbagai macam organisasi dan kepanitiaan membuatnya dapat lebih memahami serta mengerti karakter orang lain sehingga dapat menimbulkan rasa empati terhadap sesama. Rasa empati inilah yang harus dibangun sejak dini sehingga ketika pasca kampus dapat diterima masyarakat luas.
Pemuda yang mencintai pertanian ini juga menjadi pelopor komunitas Muda Bertani, berkat kecintaannya terhadap pertanian pada tahun 2016 ia bersama rekan-rekannya di Fakultas Teknologi Pertanian membangun sebuah gerakan pertanian perkotaan di Kota Padang. Gerakan ini diawali dengan penanaman enam ratus bibit cabai di polibag lalu dibagikan kepada masyarakat sekitar Batu Busuk, Limau Manis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya bertani dan bagaimana cara memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertani. Tidak sampai disitu, di tahun yang sama ia juga mengikuti deklarasi pemuda tani yang digagas oleh mahasiswa Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan menjadi semifinalis lomba sociopreneur dengan tema sayuran hidroponik di Universitas Gadjah Mada.
Lelaki yang suatu saat ingin menjadi menteri pertanian ini berharap agar mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian kedepannya tetap bersemangat dalam berorganisasi dan semakin mencintai pertanian dikarenakan tidak semua orang dapat merasakan kesempatan berkuliah di salah satu universitas dan fakultas terbaik Indonesia. Oleh karena itu alangkah ruginya jika peluang ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian. Pengalaman di kampus mengajarkan banyak suka maupun duka, tetapi jika semuanya diniatkan untuk mengharap ridho Allah SWT maka semuanya akan indah. Ia berharap pengalaman selama lima tahun di kampus dapat menjadi bekal ketika hidup bermasyarakat sehingga selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat luas.